Jumat, 23-05-2025
  • Madrasah Hebat Bermartabat

Pemanfaatan Limbah Plastik Menjadi Ikon Baru MTsN 9 Blitar

Diterbitkan : - Kategori : Adiwiyata / Kesiswaan / Pendidikan

mtsn9blitar.sch.id Blitar (6/5) – Dalam upaya mendukung keberlanjutan lingkungan dan mengurangi sampah plastik, MTsN 9 Blitar mengadakan kegiatan P5 P2RA dengan membuat gapura dari ecobrick sebagai bagian dari upaya pengelolaan sampah plastik dan mendukung prinsip kelestarian lingkungan. Kegiatan ini bertujuan untuk mengurangi dampak sampah plastik dan memanfaatkan sisa plastik sebagai bahan konstruksi yang berguna. 

Projek P5 P2RA (Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila dan Pembangunan Berkelanjutan) pembuatan ecobrick bertujuan untuk memanfaatkan sampah plastik menjadi bahan bangunan atau kerajinan ramah lingkungan. Kegiatan ini melibatkan siswa dalam memilah sampah plastik, membuat ecobrick, dan mungkin juga menciptakan produk bernilai jual. Tujuan utama adalah meningkatkan kesadaran siswa tentang pentingnya menjaga lingkungan, mengurangi limbah plastik, dan mengembangkan keterampilan praktis. 

Kegiatan diawali dengan penyuluhan tentang pentingnya pengelolaan sampah plastik oleh DLH Kabupaten Blitar beberapa minggu yang lalu. Kemudian, wali kelas melakukan demonstrasi cara membuat ecobrik. Peserta diberikan pelatihan tentang teknik pengisian botol plastik dan cara memastikan ecobrik yang dihasilkan berkualitas baik.

Langkah-langkah Pembuatan Ecobrick:

  1. Pilih dan Pisahkan Sampah Plastik seperti kemasan minuman, bungkus makanan, dan kresek. 
  2. Bersihkan Sampah Plastik dari sisa makanan atau kotoran sebelum digunakan. 
  3. Siapkan Botol Plastik bekas air mineral atau botol plastik lainnya yang kuat. 
  4. Potong Plastik kecil – kecil menggunakan gunting
  5. Masukkan Sampah Plastik yang telah dipilah dan dibersihkan ke dalam botol. 
  6. Padatkan Sampah Plastik menggunakan tongkat atau alat lain untuk memadatkan sampah plastik di dalam botol. 
  7. Timbang Setiap Ecobrick yang sudah selesai untuk memastikan berat yang sesuai. 
  8. Simpan Ecobrick di Tempat Teduh tidak terpapar sinar matahari langsung yang dapat menyebabkan kerusakan. 

Setelah siswa selesai membuat, dilakukan pengumpulan ecobrik pada koordinator kegiatan P5P2RA di Indoor MTsN 9 Blitar. Beberapa ecobrik yang kurang memenuhi kriteria akan dikembalikan untuk diperbaiki oleh siswa.

“Proyek ini diharapkan tidak hanya memberikan manfaat jangka pendek, tetapi juga membangun kesadaran siswa akan pentingnya menjaga lingkungan, Selain itu ecobrick adalah cara untuk mengolah sampah plastik menjadi bahan bangunan yang tahan lama dan ramah lingkungan. ” pungkas Binti Safa’atun.

Ecobrik adalah bahan bangunan inovatif yang terbuat dari botol plastik yang diisi dengan limbah plastik non-biodegradable. “Proses pembuatan ecobrik tidak hanya membantu mengurangi jumlah plastik yang terbuang, tetapi juga memberikan solusi kreatif untuk pembangunan infrastruktur yang ramah lingkungan,” ungkap Binti Safa’atun selaku wakil kepala Kurikulum.

Manfaat dan Tujuan Pembuatan Ecobrick:

  • Pengurangan Sampah Plastik : Ecobrick dapat mengurangi jumlah sampah plastik yang dibuang ke tempat pembuangan akhir. 
  • Pemanfaatan Limbah : Sampah plastik yang tidak terpakai dapat dimanfaatkan kembali untuk membuat ecobrick. 
  • Pengembangan Keterampilan : Siswa dapat mengembangkan keterampilan praktis dalam memilah sampah, membuat ecobrick, dan mungkin menciptakan produk bernilai jual. 
  • Kesadaran Lingkungan : Pembuatan ecobrick dapat meningkatkan kesadaran siswa tentang pentingnya menjaga lingkungan dan mengurangi penggunaan plastik. 
  • Pembangunan Berkelanjutan : Ecobrick dapat menjadi bagian dari upaya pembangunan berkelanjutan dengan mengurangi penggunaan bahan bangunan konvensional. 

Pembuatan gapura ecobrick adalah cara kreatif untuk memanfaatkan limbah plastik menjadi bahan bangunan yang berguna. Prosesnya melibatkan pengumpulan dan pengolahan sampah plastik, lalu membentuknya menjadi ecobrick yang kemudian disusun untuk membentuk gapura.

Proses penyusunan gapura dilaksanakan selama 2 hari setelah pengumpulan pada hari Jum’at (2/5). Pada hari pertama senin (5/5) siswa melaksanakan penyusunan ecobrick di rangka gapura, dan untuk hari kedua selasa (6/7) siswa melaksanakan pengecetan sesuai konsep yang sudah direncanakan. semua kegiatan di dampingi oleh guru MTsN 9 Blitar.

Untuk pembuatan gapura ramah lingkungan memerlukan banyak ecobrick. Sebanyak 650 lebih ecobrick yang diperoleh dari siswa kelas 8 yang berjumlah 227 ini masing-masing anak mengumpulkan 3 ecobrick, sehingga diperoleh 681 ecobrick yang nantinya disiapkan untuk membuat gapura ramah lingkungan yang kemudian akan disusun di rangka gapura yang sudah disiapkan oleh madrasah.

Harapan pembuatan gapura ramah lingkungan dengan ecobrick adalah untuk mengurangi sampah plastik dan meningkatkan kesadaran lingkungan. Ecobrick, bata ramah lingkungan yang terbuat dari limbah plastik, menawarkan solusi kreatif untuk mengatasi masalah limbah plastik dan dapat digunakan sebagai bahan bangunan alternatif. Proses pembuatan ecobrick dan penerapan dalam proyek seperti gapura dapat menjadi sarana edukasi dan meningkatkan kesadaran siswa tentang pengelolaan sampah yang efektif. Gapura yang dibuat dengan ecobrick dapat memiliki desain unik dan artistik, yang dapat menambah nilai estetika lingkungan dan menjadi ikon baru MTsN 9 Blitar. Pembuatan ecobrick yang melibatkan siswa dapat memperkuat kesadaran lingkungan dan saling gotong royong untuk membuat sesuatu yang sulit menjadi mudah. Ungkap Kepala MTsN 9 Blitar, Mashudi.

0 Komentar

Beri Komentar

Balasan

https://altbreaks.bennioncenter.org/

https://perpus.mtsn9blitar.sch.id/

https://aceassignment.co.uk/

https://carirumah123.id/

https://fr.aboutalgeria.com/

https://www.shiningmountaingolf.com/

https://desa-gununglurah.id/

https://dharmaputramandiri.sch.id/kurikulum/